Kamis, 19 Desember 2013

"Surat untuk Bapak"

Teruntuk bapakku tercinta di Surga....

Bapak. . .
jalan yang dulu engkau lalui kini mulai kutapaki, baru beberapa langkah.
Ternyata tak selalu mudah. Terkadang aku harus tertatih,
merangkak untuk kembali berdiri dan melangkah tegak.
Bahkan ada kalanya aku merasa sangat letih hingga ingin berhenti di sini saja.
Disaat seperti itulah aku butuh uluran tanganmu untuk mengangkatku kembali
dan menuntunku menyusuri jalan ini.

Bapak. . .
Mengapa engkau begitu percaya bahwa aku mampu berjalan sendiri,
hingga engkau meninggalkanku secepat ini.
Sungguh aku tak sekuat yang engkau pikirkan, aku tak sehebat yang engkau bayangkan.
Sungguh aku ingin engkau di sini.
Mengangkatku ketika aku jatuh, mengusap peluhku ketika aku lelah dan
menopangku ketika aku butuh bersandar.

Bapak. . .
Ketidak hadiranmu adalah ketidak sempurnaan bagiku, ketidak adilan buatku. . .
Aku pernah menangis, aku bahkan pernah marah pada-Nya, pada Sang Kuasa kehidupan
karena begitu cepat engkau direbut-Nya dari sisiku. Tapi amarahku kini mulai terjawab
oleh kedewasaanku. Bahwa betapa katidak hadiranmu telah berhasil membuatku tumbuh menjadi
seorang perempuan hebat, tegar dan  mandiri.
Sungguh engkau begitu berarti, meski dalam ketiadaanmu,
engkau masih dan akan terus memberi makna dalam hidupku...

Bapak. . .
Seandainya engkau di sini. Aku ingin bercerita padamu tentang banyak hal.
Aku ingin bercerita tentang mereka yang terkadang membuatku menangis
dan mereka yang telah membuatku tersenyum bahagia.
Aku ingin engkau tau, kini aku sudah dewasa, badanku bertumbuh besar,
wajahku cantik namun tak berbeda denganmu.
Aku tak lagi sekecil dan sekumel dahulu ketika terakhir engkau melihatku.
Aku kini tengah bersiap untuk membuatmu bangga.

Bapak. . .
Engkau mungkin tak di sini lagi. Tap tak perlu khawatir, ku kan selalu
menjaga kepercayaanmu. dan kan kutuliskan semua cerita hidupku
dengan tinta Emas dan akan kutunjukkan padamu kelak ketika engkau
datang Menjemputku, ketika ku telah siap nanti. . .


*01 April 2000 - 01 April 2011*
#repost

Doa untuk Kekasih

Untuk seseorang yang telah mengisi ruang hati yang dulu hampa.

Allah yg maha pemurah,...
terima kasih engkau telah menciptakan dia
dan mempertemukan saya dengannya.
terima kasih untuk saat2 indah yang dapat kami nikmati bersama.
terima kasih untuk setiap pertemuan yang dapat kami lalui bersama.

saya datang bersujud di hadapan-Mu...
sucikan hati saya ya Allah,
sehingga dapat melaksanakan kehendak dan rencana-Mu
dalam hidup saya.

Ya Allah, jika saya bukan pemilik tulang rusuknya,
janganlah biarkan saya merindukan kehadirannya.
jangan biarkan saya melabuhkan hati saya di hatinya.
kikislah pesonanya dari pelupuk mata saya dan
jauhkan dia dari relung hati saya.
gantilah damba kerinduan dan cinta yang bersemayam di dada ini
dengan kasih dari dan pada-Mu yang tulus murni,
dan tolonglah saya agar dapat mengasihinya sebagai sahabat...

tetapi jika engkau ciptakan dia untuk saya,
ya Allah tolong satukan hati kami...
bantulah saya untuk mencintai, mengerti, dan menerima dia seutuhnya.

berikan saya kesabaran, ketekunan, dan kesungguhan
untuk memenangkan hatinya...
Ridhai dia agar dia juga mencintai, mengerti dan mau menerima saya
dengan segala kelebihan dan kekurangan saya
sebagaimana telanh Engkau ciptakan.
yakinkan dia bahwa saya sungguh2 mencintai
dan rela membagi suka dan duka saya dengan dia.

Ya Allah Maha Pengasih...
dengarkanlah doa saya ini
lepaskanlah saya dari keraguan ini menurut kasih dan kehendak-Mu.
Amiiiinnn....


#kutipan (????)

Aku kah ini ???

Pernahkah mrasa tak berharga sm skali ???
Pernahkah mrasa tak berguna sm skali ???
Pernahkah mrasa tak berarti sm skali ???
Pernahkah mrasa terbuang, terasing, terjerambab ke dasar yang paling dasar, mrasa tak ada meski ada ???
Tahukah bagaimn rasanya hrus tersenyum meski hati meringis ???
Ketika ingin namun tak mampu, bukan tak mampu tapi tak di beri kesempatan ???

Amnesia atau gila sajakah atau mungkin mati saja. Mungkinkah itu terbaik ???
Mungkin...
Benarkah mati itu damai ???
Apakah mati itu sakit ???
Lebih sakit mana di banding hidup yang menyedihkan ???

Ini bertanya, sekedar bertanya, bkn menyerah karena menyerah bkn aku. Tapi ini aku, sungguh ini aku. Aku yang terbaring di kegelapan, bersimbah air mata. Sungguh ini aku. Percayalah Ini aku, aku yang sedang bodoh...

Karena Aku Perempuan

Tekanan yang datang dari segala penjuru, perlahan namun pasti
merubahku menjadi sosok yg sangat berbeda.
menjadi semakin lemah, manja, super  sensitif dan semakin keras kepala...
tak ada alasan lain dr semua perubah yg terjadi,
begitulah caraku "mengemis" perhatian dan support dari mereka.
hingga akhirnya aku sadar, cara itu tak lebih membuat mereka semakin jauh dariku.
teriakan semangat yang dulu ada, kini hanya tinggal gema belaka.
tak perlu mereka, aq pun bahkan seperti tak lagi mengenali diriq.

pada akhirnya, bukan perhatian yang kuperoleh,
lebih banyak kritikan, bahkan cibiran.
bukan membuatku bangkit, malah semakin down.
ternyata benar kata seorang bijak, semangat itu bukan dari org lain
tp dari diri pribadi.

aku sendiri dengan cita2 besar d tanganku, dan aku tak akan berhenti.
aq terlahir dan bertumbuh lebih banyak dalam kesendirian, adalah cara-Nya
untuk membuatku mengerti betapa berharganya orang2 yang ada d sekitarq saat ini.

meski jarang terucap, ada sosok yg tak pernah berhenti berharap akan keberhasilanku.
aku tak tw pasti yang ada d benaknya, karena itulah dy dengan diamnya.
hanya ku yakin selalu ada namaku dalam doanya...
aku tak boleh kalah demi mengukir senyum indah d bibirnya.
aku tak boleh menyerah, demi setetes air mata bahagia dr matanya.

aku harus belajar berjalan sendiri,
karena ternyata tak selalu mudah menemukan sandaran yang tepat,
aku tak boleh tersungkur,
karena ternyata tak selalu ada yang mampu memberi uluran tangan.
aku harus berdiri di kakiku sendiri dan berpegang di tanganku sendiri,

seandainya "Engkau" ingin mengambil semua yang ada didiriku,
termasuk semangatq, tolong sisakan air mataku.
karena hanya dengan itu aku bisa mengembalikan semuanya...

aku menulis dan bercerita mungkin karena aku lemah.
aku lemah karena aku "perempuan".
"perempuan" selalu  kuat dalam lemahnya.....

"Hati-hatilah HATI"

Hati-hatilah hati...
Ini mungkin hanya bermain-main.
Hati-hatilah hati...
Hati mereka siapa yang tau.
Hati-hatilah hati...
Kecewamu belum pulih benar.
Hati-hatilah hati...
mungkin kelak ia akan menghempas.
Hati-hatilah hati...
Karena engkau brharga, lebih dari kiranya mreka.
Hati-hatilah hati...
Karena mungkin ini hanya bermain-main...

Si Gadis Manja, Putri Kecil Ayah



Si gadis manja, putri kecil ayah...
beranjak dewasa kini
mulai mengenal kehidupan akunya
meski masih mencari makna dan arti

Si gadis manja, putri kecil ayah...
diuji Tuhan melalui kesendirian
dibiarkan melewati kesulitan tanpa sahabat
mengarungi hari-hari tanpa cinta
bertumbuh tanpa kekasih

Si gadis manja, putri kecil ayah...
masih bisa tersenyum meski kadang palsu
terus tertawa meski kadang perih
berdiri tegar meski sebenarnya rapuh
terlihat mandiri meski sebenarnya hendak bergantung

Si gadis manja, putri kecil ayah...
menjelma mandiri sebisanya
berdiri tegar semampunya
berpura-pura kuat sedapatnya

Si gadis manja, putri kecil ayah...
meski telah lama kau tinggal pergi
ia masih putri kecil ayah
.....