Tekanan yang datang dari segala penjuru, perlahan namun pasti
merubahku menjadi sosok yg sangat berbeda.
menjadi semakin lemah, manja, super sensitif dan semakin keras kepala...
tak ada alasan lain dr semua perubah yg terjadi,
begitulah caraku "mengemis" perhatian dan support dari mereka.
hingga akhirnya aku sadar, cara itu tak lebih membuat mereka semakin jauh dariku.
teriakan semangat yang dulu ada, kini hanya tinggal gema belaka.
tak perlu mereka, aq pun bahkan seperti tak lagi mengenali diriq.
pada akhirnya, bukan perhatian yang kuperoleh,
lebih banyak kritikan, bahkan cibiran.
bukan membuatku bangkit, malah semakin down.
ternyata benar kata seorang bijak, semangat itu bukan dari org lain
tp dari diri pribadi.
aku sendiri dengan cita2 besar d tanganku, dan aku tak akan berhenti.
aq terlahir dan bertumbuh lebih banyak dalam kesendirian, adalah cara-Nya
untuk membuatku mengerti betapa berharganya orang2 yang ada d sekitarq saat ini.
meski jarang terucap, ada sosok yg tak pernah berhenti berharap akan keberhasilanku.
aku tak tw pasti yang ada d benaknya, karena itulah dy dengan diamnya.
hanya ku yakin selalu ada namaku dalam doanya...
aku tak boleh kalah demi mengukir senyum indah d bibirnya.
aku tak boleh menyerah, demi setetes air mata bahagia dr matanya.
aku harus belajar berjalan sendiri,
karena ternyata tak selalu mudah menemukan sandaran yang tepat,
aku tak boleh tersungkur,
karena ternyata tak selalu ada yang mampu memberi uluran tangan.
aku harus berdiri di kakiku sendiri dan berpegang di tanganku sendiri,
seandainya "Engkau" ingin mengambil semua yang ada didiriku,
termasuk semangatq, tolong sisakan air mataku.
karena hanya dengan itu aku bisa mengembalikan semuanya...
aku menulis dan bercerita mungkin karena aku lemah.
aku lemah karena aku "perempuan".
"perempuan" selalu kuat dalam lemahnya.....
merubahku menjadi sosok yg sangat berbeda.
menjadi semakin lemah, manja, super sensitif dan semakin keras kepala...
tak ada alasan lain dr semua perubah yg terjadi,
begitulah caraku "mengemis" perhatian dan support dari mereka.
hingga akhirnya aku sadar, cara itu tak lebih membuat mereka semakin jauh dariku.
teriakan semangat yang dulu ada, kini hanya tinggal gema belaka.
tak perlu mereka, aq pun bahkan seperti tak lagi mengenali diriq.
pada akhirnya, bukan perhatian yang kuperoleh,
lebih banyak kritikan, bahkan cibiran.
bukan membuatku bangkit, malah semakin down.
ternyata benar kata seorang bijak, semangat itu bukan dari org lain
tp dari diri pribadi.
aku sendiri dengan cita2 besar d tanganku, dan aku tak akan berhenti.
aq terlahir dan bertumbuh lebih banyak dalam kesendirian, adalah cara-Nya
untuk membuatku mengerti betapa berharganya orang2 yang ada d sekitarq saat ini.
meski jarang terucap, ada sosok yg tak pernah berhenti berharap akan keberhasilanku.
aku tak tw pasti yang ada d benaknya, karena itulah dy dengan diamnya.
hanya ku yakin selalu ada namaku dalam doanya...
aku tak boleh kalah demi mengukir senyum indah d bibirnya.
aku tak boleh menyerah, demi setetes air mata bahagia dr matanya.
aku harus belajar berjalan sendiri,
karena ternyata tak selalu mudah menemukan sandaran yang tepat,
aku tak boleh tersungkur,
karena ternyata tak selalu ada yang mampu memberi uluran tangan.
aku harus berdiri di kakiku sendiri dan berpegang di tanganku sendiri,
seandainya "Engkau" ingin mengambil semua yang ada didiriku,
termasuk semangatq, tolong sisakan air mataku.
karena hanya dengan itu aku bisa mengembalikan semuanya...
aku menulis dan bercerita mungkin karena aku lemah.
aku lemah karena aku "perempuan".
"perempuan" selalu kuat dalam lemahnya.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar